Pengerupukan “Nyepi Tahun Caka 1946” Desa Adat bebetin
13 Maret 2024 13:24:41 WITA
Sebelum pelaksanaan nyepi, terdapat sejumlah prosesi yang wajib dilaksanakan umat hindu, salah satunya adalah pawai ogoh-ogoh atau pengerupukan. Pengerupukan adalah salah satu tahapan pelaksanaan Hari Suci Nyepi yang memiliki makna mengusir Bhuta Kala dari lingkungan rumah, pekarangan, dan lingkungan sekitar. Bhuta Kala adalah wujud manifestasi sifat buruk bagi umat hindu dan lingkungan sekitar.
Sebelum pengarakan ogoh-ogoh, rangkaian pengerupukan diawali dengan upacara Tawur Agung Kesanga. Sementara itu, pengarakan ogoh-ogoh digelar pada sore atau sandiyakala hingga malam hari setelah melaksanakan upacara mecaru di pekarangan. Pelaksanaan pengerupukan ditandai dengan diaraknya ogoh-ogoh yang menggambarkan kepribadian dan sosok Bhuta Kala. Umumnya, ogoh-ogohnya divisualisasikan ke tubuh besar, kuku panjang, dan berwajah seram. Pada pelaksanaan pengerupukan, ogoh-ogoh akan mengelilingi desa adat. Umumnya, peserta yang melaksanakan pengerupukan adalah para pemuda-pemudi dari masing-masing banjar.
Setelah diarak mengelilingi desa, ogoh-ogoh tersebut kemudian dibakar. Pembakaran ogoh-ogoh dimaknai sebagai upaya memusnahkan kejahatan yang disimbolkan dengan Bhuta Kala di bumi. Keesokan harinya, masyarakat Bali merayakan Tahun Baru Caka atau Hari Raya Nyepi dengan keheningan dan melaksanakan Catur Brata Penyepian.
Komentar atas Pengerupukan “Nyepi Tahun Caka 1946” Desa Adat bebetin
Formulir Penulisan Komentar
Layanan Mandiri
Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.
Masukkan NIK dan PIN!
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah Pengunjung |
- NAUR LINGGIH SERANGKAIAN UPACARA NGUSABA GEDE
- NGUSABA NYACAK DAN NGUSABA GEDE DESA BEBETIN
- PERTEMUAN KELOMPOK KERJA KAMPUNG KELUARGA BERKUALITAS
- TIRTA YATRA PEMERINTAH DESA BEBETIN
- PERPISAHAN PPK ORMAWA HMJ MATEMATIKA UNDIKSHA
- KOLABORASI PKK DESA BEBETIN DENGAN MAHASISWA UNDIKSHA
- KEGIATAN OPCAB TAHUN 2024 DI DESA BEBETIN